Sunday, April 28, 2013

Golden Age

Berbicara tentang manusia sangat riskan dalam membuat landasan. Karena kita berbicara tentang landasan manusia namun manusia sendiri yang membahasnya.  Karena itu perlu rujukan yang lengkap sehingga landasannya bisa kuat yang mencakup segala aspek kehidupan yang dibutuhkan manusia. Dan semua tercantum dalam Al quran dan As sunnah.

QS. Annisa : 9, ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Dasar utama untuk “lahir”nya suatu generasi, Allah sangat menekankan karena diawali dengan kata “hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah”, Allah ingin menyampaikan kepada manusia untuk  takut akan tumbuh  generasi lemah karena kodrat manusia  lahir sebagai generasi yang lemah.  Kelemahan tersebut meliputi  3 komponen yang dapat dikembangkan dalam diri manusia yakni  ruhiyah, aqliyah serta jasadiyah, kemudian dilanjutkan dengan ayat selanjutnya “hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”, hal iini dimaksudkan agar manusia bisa mengubah hal tersebut dengan ketaqwaan.
Ketika lahir seorang anak belumlah bisa melakukan segala kebutuhan mereka sendiri, mereka masih menggantungkan diri mereka kepada orang tua yang merawat mereka. Anak tersebut juga  belum bisa berfikir tentang sesuatu hal sehingga orang tua menjadi tokoh sentral dalam mengembangkan 3 komponen yang dimiliki manusia dengan cara yang sesuai dengan fase tumbuh kembangnya. Dengan cara pengasuhan seperti apakah agar anak yang lahir sebagai anak yang lemah bisa menjadi generasi perubahan ?  Surah Ali Imran : 114 bisa menjadi rujukannya “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) perbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh” serta Doa Nabi Ibrahim yang diabadikan Allah dalam QS. As Shafat : 100 (Rabbi Habli minash-shalihiin-Ya Rabbku anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih).  Sehingga outputnya akan didapatkan anak yang memiliki ketaqwaan dan keshalehan.
Surat pertama yang  turun Allah, manusia tidak langsung diperintahkan Allah untuk beribadah, jihad dll. Namun Iqra’=bacalah, hal ini karena Allah ingin menunjukkan agar manusia bisa berfikir tentang kehidupan dan alam semesta.  Meskipun surah ini turun ketika terjadi kejahilian oleh generasi-generasi terdahulu dan Rasulullah-lah sebagai tokoh revolusioner yang mengubah generasi tersebut menjadi generasi Rabbani namun implementasinya bisa juga diterapkan kepada masa sekarang, substansi yang mendasar pada manusia yakni generasi baru (anak) dengan orang tua sebagai tokoh revolusioner dapat mengubah anaknya menjadi  agent of change.

Membahas anak=membahas keluarga
Keluarga tempat pertama pembentukan karakter. Tempat pendidikan pertama.
Dasar pengasuhan anak dapat diambil dari kisah Luqman ketika memberi nasehat kepada anaknya yang diabadikan dalam surah Luqman : 9-12. Intisarinya mengenai :
è    Pengajaran Akidah/Tauhid 
è    Pengajaran Ibadah 
è    Pengajaran Akhlak 
è    Pengajaran Syariah/Muamalah 
è    Pengajaran Dakwah 
è  Pengajaran hal-hal yang berkenaan dengan pengemmbangan Ruhiyah, Aqliyah, dan Jasadiyah.

Rumus pola pengasuhan anak terbagi dalam 3 fase 7 tahunan
a.     0-6 th
-            Ada 4 fase :
0-1   Tahun  : Bayi
1-2   Tahuh  : Baduta
2-3   Tahun  : Batita
3-6   Tahun  : pra sekolah
-            Pra 0 : mmenstimulasi hal baik secara pasif
-            0-6 th : penumbuhan kedisiplinan, ex : toilet training de el el
-            Golden age : usia penting dalam menstimulasi anak, waktunya tidak terulang usia 1-2 tahun.
-            Pada tahun ini perkembangan otaknya sangat cepat dan tanggap respon baik atau buruk sehingga usia Baduta sangat efektif dalam menstimulus anak dalam pemberian contoh yang  baik. Pada  golden age ini perlu pengembangan anak à pemberian contoh (tahap meniru)
-            Pengarahan karakter dan potensi anak à anak bisa kita jadikan seolah raja namun tidak berlebihan. Kemauan anak kita salurkan dengan baik namun jika orang tua ingin mengarahkan potensi anak terhadap sesuatu hal yang baik maka bisa dilakukan namun pengarahannya  tetap dilakukan secara sederhana dan tidak memaksa.

b.     7-12 th
-            Perlakukan anak seperti “tentara” maksudnya memperkenalkan anak terhadap norma, kewajiban dan hak.
-            Membiasakan mengajarkan al quran dengan baik dan benar.
-            Memperkenalkan hak anak terhadap orang tua (berbakti)
-            Mengenalkan Allah terhadap anak.
-            Mengembangkan percaya diri anak.
-            Pengembangan minat dan bakat

c.     15-22 th
-            Fase remaja awal hingga menuju dewasa
-            Perlakukan anak sebagai sahabat
-            Perlakukan anak sebagai orang dewasa
-            Anak mencari identitas diri (who am I)
-            Orang tua tidak lagi menjadi figur pokok karena anak sering berada di luar sehingga perlu bonding terhadap mereka
-            Amal sudah dihisab sehingga perlu pemahaman lebiih mantap lagi terhadap kewajiban kepada Allah
-            Masa pubertas yang pengaruh lingkungan sangat kental
-            Ajarkan anak melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan kamar, mencuci pakaian dll namun masih dalam taraf sewajarnya.
-            Melibatkan anak terhadap urusan keluarga ex. Pengambilan keputusan menyangkut keluarga sehingga anak merasa dihargai pendapatnya serta kedekatan dan komunikasi akan berjalan dengan baik.
-            Ditunjukkan risalah tokoh2 inspirer
-            Mendorong anak untuk partisipasif
-           Lingkungan sangat berpengaruh maka perlu pengontrolan teman dan hal-hal yang menjadi point of interest mereka namun hindari protektif

Hal yang harus dihindari dalam pengasuhan anak
-            beda pola antara ibu dan ayah sehingga timbul perselisihan
-            Anak sebagai korban tipi
-            Menyerahkan pengasuhan anak kepada pembantu
-            Berlebihan dalam memberi hukuman dan balasan
-            Mengekang anak terhadap keinginan anak
-           Mendidik anak dengan seolah merendahkan dan menakutinyanya sehingga dapat memunculkan ketidakpercayadirian anak

Hak anak dalam islam :
1.         Hak hidup à aborsi sangat tercela
2.         Kewajiban disapih (ibu), memberikan nafkah (ayah) dan mengasuh anak (orangtua dan ahli waris) à Al baqarah 33
3.         Hak mendapatkan kasih sayang
4.         Kewajiban dalam pendidikan umum dan islami  à At-tahrim
5.         Hak mendapatkan nama  yang baik karena nama adalah doa
6.         Kecukupan kebutuhan
7.         dll

Pandangan Islam terhadap  anak :
·           Anak perhiasan dunia -- seindah-indahnya dunia adalah ketika memiliki anak yang shaleh/ah sehingga selalu menyejukkan hati orangtuanya. Hikmahnya : anak bisa ber-birul walidain kepada orang tua ketika bisa menjadi muslim/ah yang sholeh/ah. 
·            Anak sebagai  jaminan akherat -- Karena memiliki anak shaleh/ah dapat mengantarkan orantua ke syurga. 
·            Anak sebagai aset masa depan umat -- good generation can be  the agent of change for the better life. Peran mereka dalam dakwah dapat mengubah dunia. 

Jumat, 29 Maret 2013
Klikvada
STADIUM GENERAL - AL IFFAH

No comments:

Post a Comment