Saturday, December 14, 2013

Berpuasa

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
Hampir dari kita semua sudah sangat familiar dengan QS Al Baqarah : 183 di atas Apalagi kalo kita berada dalam suasana bulan Ramadhan, maka ayat ini pun menjadi  pedoman kita dalam menjalankan ibadah puasa.

Ibadah puasa ramadhan bisa dikatakan sarana treatment/training kita dalam menghadapi 11 bulan dalam setahun, pada bulan ini pun kita bisa mengukur tingkat ibadah kita kepada Allah kekhusyukan, ketepatan waktu, semangat dll. Sama halnya seperti  training-training
pada umumnya yang pesertanya memiliki kualifikasi/persyaratan tertentu, maka  puasa Ramadahn  pun memiliki kualifikasi untuk pesertanya yang bisa menjalankan ibadah puasa yakni sesuai QS Al Baqarah : 183 di atas adalah hanya untuk orang-orang yang beriman. Kriteria orang yang beriman itu sepertinya apa ? ya dia beriman kepada Allah, tapi apa yang bisa ditunjukkannya ? parameter yang bisa dijadikan oleh DIRI KITA yang meyakini diri ini beriman adalah tingkat kekhusyukan kita dalam beribadah kepada Allah (sholat), sebagai orang yang beriman kita pastinya akan sangat menunggu-nunggu waktu pertemuan kepada Allah baik mati dalam keadaan khusnul khotimah atau pun pertemuan dalam bermunajat kepada Allah. Maka dengan ini, kita tidak akan menunda-nunda shalat dan melewatkan shalat di awal waktu. Itulah salah satu kriteria orang yang beriman. Kemudian dalam sebuah training pastinya kita memiliki trainer ? yaa, trainer kita yang paling pertama dan utama yang sudah diciptakan Allah untuk makhuk sekalian alam adalah Rasulullah Shallahualaihi wasallam dengan Al quran dan hadist qyang sudah diturunksxan kepada beliau. Adapun output dari training ini adalah “muttaqiin” yakni orang-orang yang bertaqwa. Siapakah yang akan menilai keberhasilan dari training ini ? seperti yang sudah di-sabdakan Rasulullah dalam hadistnya Puasa adalah ibadah untuk-Ku, sedangkan ibadah yang lain adalah untuk dirimu sendiri, dan Aku sendiri yang akan menilainyya”. Maha teliti Allah. Bahwaa Allah-lah yang langsung menilai ibadah puasa kita, tiada kealpaan bagi-Nya. Kalo begitu untuk ibadah-ibadah yang lain siapa yang menilai kita ? Ada malaikat yang selalu mengawasi dan mencatat tingkah-polah kita, namun Allah tidak memberikan kemampuan untuk malaikat dalam membaca hati/niat manusia sehingga dari catatn ini pun Allah-lah yang akan memutuskan fulan/ah masuk surga atau neraka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah bahwa ada 3 golongan yang menurut malaikat masuk surga namun Allah memutuskannya untuk masuk neraka yang pertama orang yang mati syahid, menurut malaikat si fulan pantas masuk surga karena dia mati memperjuangkan agama Allah, namun Allah berkehendak lain, Allah yang maha Mengetahui yang tersembunyi dalam hati memutuskan memasukkan fulan ke neraka karena fulan berperang bukan karena Allah melainkan karena ingin disebut pahlawan saja, begitu pula golongan kedua dan ketiga yakni orang yang sering berinteraksi dengan Al Quran dan orang yang dermawan, dia melakukan pekerjaan bukan karena Allah namun ada  niatan yang lain. Maka kita harus memperhatikan niat kita dalam beribadah kepada Allah. Selain beriman kita juga harus memiliki sifat ihsan yakni beribadahlah kita seolah kita melihat Allah, namun jika kita tidak melihat-Nya, maka Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan. Seperti apakah karakter orang bertaqwa itu ? Orang yang bergetar hatinya saat disebut nama Allah dan bertambah keimanannya ketika dibacakan ayat-ayat-Nya. Kita kah salah satu orang bertakwa itu ?

No comments:

Post a Comment