Friday, April 22, 2011

Sang Pendaki

Seorang pendaaki gunung sedang bersiap melakukan perjalanan. Di punggungnya, ada ransel dan beragam pengait. Tak lupa tali-temali tersusun melingkar di sela-sela bahunya. Pendakian kali ini cukup berat. Jadi, persiapannya harus lebih lengkap.
Kini di hadapan pendaki itu menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju putih. Awan berarak  di sekitarnya, membuat tak seorang pun tahu apa yang tersembunyi di sana. Mulailah  pendaki itu melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang membentang di hadapannya. Tongkat berkait yang disandangnya menancap setiap kali mengayunkan langkahnya. Setelah beberapa jam berjalan, mulailah dia menghadapi dinding yang terjal. Tak mungkin baginya untuk meneruskan langkahnya. Dipersiapkannya tali-temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam. Dia harus mendaki dengan tali-temali itu. Setelah beberapa kali tancapan, terdengar suara gemuruh dari atas tebing. Ternyata ada badai salju

Thursday, April 21, 2011

Begini ceritanya.....

Ketika berjalan pulang dari kuliah kalkulus, saya pun semakin yakin dengan pilihan saya ini. Bahwa pilihan saya akan hal ini bukanlah tanpa perhitungan bukan pula kebetulan atau asal-asalan. Walaupun itu semua luput dari pikiran saya, tapi Allah yang Maha Teliti telah menentukannya. Dia tahu apa yang terbaik untuk makhluknya walaupun terkadang makhluknya itu tidak menyadari atau tidak puas tentang keputusan-Nya yang belum sepenuhnya dia mengerti. Namun suatu saat, ketika sabar sudah direngkuhnya betapa Allah dengan Mahakuasa-Nya akan menunjukkan bahwa keputusan yang Dia berikan memang yang makhluk-nya perlukan bukan yang makhluk-Nya inginkan. Seperti hukum ekonomi menyebutkan bawa keinginan manusia sifatnya tidak terbatas. Sedangkan keperluan manusia bersifat mutlak. Dan inilah yang saya rasakan, sedikit demi sedikit saya merasakan betapa saya tidak bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Kampus yang sesuai dengan apa yang saya mimpi-mimpikan sejak dulu. Departemen yang memang sesuai dengan apa yang saya sukai. Sebelumnya, saya akan sedikit mendeskripsikan Kampus Perjuangan saya.

Saturday, April 9, 2011

Doa

Ya Allah, pintaku pada-Mu
Ampunilah dosa orang tuaku
Karena dari merekalah aku mengenal-Mu

Ampunilah dosa guru-guruku

Sunday, April 3, 2011

Musim Ujian

Mahasiswa mulai bergegas mengumpulkan semua buku yang telah mereka beli atau pinjam. setumpuk kertas baik berisi tulisan maupun kertas kosong sudah mereka persiapan. ikut les atau belajar bareng semakin intensif dilakukan. Musim ujian telah datang, ya kami bersiap menghadipi UTS karena UTS sudah berada dipelupuk mata.Bagi saya anak TPB, ini adalah kali kelima saya mengikuti ujian di kampus IPB tercinta, harusnya ini adalah kali ketiga saya mengikuti ujian, namun berhubung saya sudah mengikuti matrikulasi (mahasisawa PMDK USMI masuk lebih dulu daripada SNMPTN sehingga berkesempatan mengikuti matrikulasi-semacam SP untuk 1 matkul). walaupun sudah kali kelima atau pun kalau dihitung-hitung dari SD-kuliah sudah berpuluh-puluh kali ujian, tetap saja kalau ujian masih menegangkan. sudah barang tentu disetiap ujian menjelang, semua harus dipersiapkan mulai dari mental, pikiran, dan termasuk fisik. Terkadang dalam mengikapi sebuah ujian,