Thursday, April 21, 2011

Begini ceritanya.....

Ketika berjalan pulang dari kuliah kalkulus, saya pun semakin yakin dengan pilihan saya ini. Bahwa pilihan saya akan hal ini bukanlah tanpa perhitungan bukan pula kebetulan atau asal-asalan. Walaupun itu semua luput dari pikiran saya, tapi Allah yang Maha Teliti telah menentukannya. Dia tahu apa yang terbaik untuk makhluknya walaupun terkadang makhluknya itu tidak menyadari atau tidak puas tentang keputusan-Nya yang belum sepenuhnya dia mengerti. Namun suatu saat, ketika sabar sudah direngkuhnya betapa Allah dengan Mahakuasa-Nya akan menunjukkan bahwa keputusan yang Dia berikan memang yang makhluk-nya perlukan bukan yang makhluk-Nya inginkan. Seperti hukum ekonomi menyebutkan bawa keinginan manusia sifatnya tidak terbatas. Sedangkan keperluan manusia bersifat mutlak. Dan inilah yang saya rasakan, sedikit demi sedikit saya merasakan betapa saya tidak bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Kampus yang sesuai dengan apa yang saya mimpi-mimpikan sejak dulu. Departemen yang memang sesuai dengan apa yang saya sukai. Sebelumnya, saya akan sedikit mendeskripsikan Kampus Perjuangan saya.
Secara histories, memang jejak  perjuangan saya meniti kehidupan di kampus ini barulah beberapa langkah tapi inilah perjuangan “bukankah dari sedikit inilah akan muncul sesutu yang besar” itulah moto perjuangan saya. Kampus Institut Pertanian Bogor. Inilah kampus saya tercinta. Saya bersyukur bahwa saya mempunyai kesempatan untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa IPB. Walaupun awalnya menurut saya ini hanya sebuah keisengan tapi ini sudah diatur oleh Allah. Saya katakan sebuah keisengan karena memang bidikan saya yang sebenarnya bukanlah IPB, saya menginginkan UI. Tapi Allah tahu yang saya perlukan adalah IPB bukan UI. Selain itu hal lain yang membuat saya ogah-ogahan kala itu masuk IPB adalah karena pilihan pertama saya yakni Teknologi Pangan tidak tembus sehingga saya harus berpuas diri dengan masuk ke Departemen Matematika. Awalnya bener-bener galau, setiap kali ditanya temen antara sedih, marah, dan bersyukur. Sedih karena saya tidak lolos masuk ke Teknologi pangan, jengkel dengan perkataan teme saya yang seolah menyudutkan saya dengan berkata “Jauh-jauh ke IPB kok ngambil matematika, kan IPB pertaniannya yang unggul”, Ya Allah Ya Robb, kata-kata inilah yang selalu saya hindari jika teman-teman saya bertanya mengenai departemen yang saya pilih, apa ada yang salah dengan matematika? Tapi saya bersyukur bahwa tanggal 6 Februari 2010 saya diumumkan masuk IPB dan 28 Juni 2010 saya resmi menjadi bagian dari civitas akademika IPB termasuk bergabung ke dalam Gumatika. Detik demi detik, hari demi hari, serta bulan demi bulan Allah menunjukkan bahwa pilihan-Nya untuk hamba-Nya tidak pernah salah, IPB benar-benar kampus yang saya inginkan, saya teringat kertas yang dulu pernah saya coret-coret di sana tertulis keinginan saya. Coretan itu saya buat kira-kira saya kelas X SMA walaupun bukan keinginan mengenai kampus yang ingin saya masuki namun di sana yang bikin saya tercengang bahwa sebagian besar yang saya tulis sudah terealisasi (hampir mendekati keinginan) atau pun dalam waktu dekat akan terealisasi, InsyaAllah. Di kertas itu tertulis “Saya ingin ke Kebun Raya Bogor” dan Insya Allah kalau saya tidak kuliah di Bogor, kemungkinan ke Kebun Raya sangatlah kecil. “Saya ingin menjadi guru” mungkin dengan masuk Departemen Matematika kemungkinan menjadi guru jadi besar, bukan begitu? Dan masih banyak lagi keinginan-keinginan yang mungkin telah saa panjatkan kepada Allah, baru Allah jawab ketika saya menjadi mahasiswa di IPB Departmen Matematika. Janji Allah memang tidak pernah main –main bahwa barang siapa yang berdoa dengan sungguh-sungguh dan berusaha sabar menerma takdir Allah, Allah akan menjawab doa kita dan memberi kita sesuatu yang lebih dariyang kita inginkan. Institut Pertanian Bogor dan Gugus Mahasiswa Matematika IPB sekarang menjadi keluarga baru saya. Saya tidak akan malu lagi bilang kalau SAYA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DEPARTEMEN MATEMATIKA KARENA INI ADALAH PEMBERIAN ALLAH.

2 comments:

  1. vada !!! senasib,, huhu ...!!! ajarin aku nge Blog donkkk,, keren blogmu

    ReplyDelete
  2. makasiih suda berkunjung,
    waaa.. ini hasil dari coba-coba Ri, punya kamu juga bagus gitu..
    semangat aja de buat ngeblognya

    ReplyDelete