Al quran adalah penghubung antara sang pencipta dengan hamba-Nya,
Allah memerintah manusia untuk beribadah menyembah diri-Nya maka Allah
memberikan petunjuk cara-caranya menyembah-menghambakan diri kepada–Nya melalui
Al quran dan Al hadist. Al quran
merupakan kitab suci umat islam yang didalamnya terkandung pedoman hidup,
sumber rujukan utama dalam ajaran islam. Dimana-mana kitab berisikan ilmu atau
informasi.
Seperti buku sejarah kemerdekan indonesai misalnya, didalamnya
memuat informasi peristiwa yang terjadi pada masa sebelum dan sesudah
kemerdekaan, begitu pula dengan buku-buku lain misal biologi, fisika dan lain
sebaginya, mereka memuat informasi atau ilmu yang berkaitan dengan bidang
ilmunya masing masing, namun beda dengan kitab suci Al quran. Al quran adalah
kitab suci terlengkap sepanjang jaman yang kesempurnaannya dijamin sendiri oleh
Allah hingga akhir jaman kelak. Al quran tidak hanya memuat salah satu bidang
ilmu saja namun keseluruhan ilmu yang ada dalam alam semesta. Baik ilmu mengenai kehidupan peribadatan
seperti aqidah, akhlak, fiqih dsb, sejarah para nabi dan alim ulama, pun ilmu
mengenai penciptaan alam semesta beserta isinya.
Seperti kita ketahui bangsa barat sekarang tengah berada pada sekularisme-mempertentangkan
antara agama dan ilmu pengetahuan. Mereka meyakini bahwa hampir tidak ada titik
temu hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan. Di Eropa, Pada masa kekuasaan
gereja tengah berada pada posisi puncak, Gereja memiliki kekuasaan mengatur
kehidupan orang-orang Eropa baik pemerintahan maupun keilmuwan. Bibel atau injil yang menjadi pedoman umat
kristiani menyatakan bahwa nabi Adam diturunkan ke muka bumi setelah beliau
memakan buah dari sebuah pohon terlarang. Pohon tersebut mereka sebut adalah
pohon pengetahuan. Dari buah ini, mereka menyakini bahwa nabi Adam memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum beliau ketahui. Akibatnya Allah murka
sehingga menghukum nabi Adam dengan menurunkannya dari surga ke bumi. Oleh
karena itu, para uskup orang-orang gereja sangat menentang segala bentuk ilmu pengetahuan, dan
segala bentuk usaha mempelajari ilmu pengetahuan merekanggapa dosa asal penyebab nabi Adam diturunkan ke bumi yang harus dijauhi. Setelah pengaruh
geraja semakin lemah, pemikir-pemikir barat mulai melepas belenggu dari
kekuasaan gereja, mereka membalas dendam dengan cara mengambil sikap
bertentangan dengan ajaran agama dan mencoba menekan pengaruh agama, mereka
menganggap bahwa agama menjadi penghambat berkembangnya ilmu pengetahuan (diambil dari buku Al Quran the Ultimate truth).
Padahal jika mereka mempelajari tentang islam dan Al quran, mereka
akan menemukan bahwa islam dan al quran sangat menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan dan orang yang berilmu. Hal ini dapat dibuktikan bahwa ayat yang
pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad adalah QS. Al Alaq 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(Al-Alaq 96:1-5)
Perintah
yang pertama kali diturunkan oleh Allah kepada hambanya adalah bukanlah ibadah
untuk shalat, zakat, puasa dsb, namun Allah memerintahkan manusia untuk membaca
hingga Allah mengulangkan sebanyak dua kali. Membaca ayat-ayat Allah baik yang
termaktub dalam Al quran maupun yang tersebar di muka bumi atau alam semesta.
Kenapa dengan membaca ? karena membaca adalah jendela, membaca berarti
memperlajari, meneliti, mengambil hikmah, mentadabburi,
dengan membaca maka ilmu kita akan bertambah, hikmah akan suatu pelajaran
akan menambah kemantapan kita dalam beribadah.
Berbicara mengenai ilmu pengetahuan atau sains, Allah
memerintahkan kita untuk membaca alam semesta, membaca ayat-ayat kauniyah. Seperti
firman Allah:
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada
di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan
rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (Yunus/10:101)
“Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushshilat 4 1 :53)
Dalam Surat
Yunus : 101 tersebut kita diperintahkan untuk memperhatikan langit dan bumi. Bulan,
bintang, awan, petir dan segala kejadian yang terjadi di langit pun tanah
tumbuhan manusia dan segala peristiwa yang ada di bumi. Seperti proses
terjadinya hujan, dimualai dari evaporasi air yang ada di bumi baik sungai
maupun lautan kemudian mengalami kondensasi membentuk awan, kemudian di tempat
yang lembab akan turun hujan, air hujan akan menyuburkan tanah menyirami
tanaman sehingga tidak gersang dan kekurangan air, semuanya jika kita mengambil
manfaat dari kejadian-kejadian yang ada di langit dan dibumi maka semakin besar
kekaguman kita kepada Dzat yang telah menciptakannya. Begitu pula dengan Q.S Fushshilat
4 1 :53), Allah tidak hanya memerintahkan umat manusia untuk mempelajari
hal-hal di sekelilingnya saja namun dari diri kita sendiri, akan sangat banyak
hal yang bisa dikaji, misalnya saja sel yang ada dalam tubuh kita yang di
dalamnya mengandung kromosom dan material pembawa genetik, ketika terjadi
mutasi diantara untaian-untaian kromosom itu maka akan terjadi perbedaan yang
nyata pada diri manusia. Maha besar Allah yang telah mengatur itu semua.
“Dan
perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
orang-orang mukmin. (Al
Ankabut/29:43-44)
Pada
ayat ini Allah menerangkan bahwa hanya orang yang berilmulah yang dapat
memahami perumpaman-perumpaman yang dibuat Allah. Perumpamaan-perumpamaan ini
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman. Dari sini
jugakita ketahui bahwa yang dapat dilihat dan diteliti manusia hanyalah perumpaman-perumpaman
atau tanda-tanda kekuasaan Allah. Perumpaman-perumpaman ini pun belum semua
dapat kita teliti/kaji, perumpaman ini hanyalah bagian kecil dari kekuasaan/ilmu
Allah maka tidaklah bisa kita bayangkan
kekuasaan/ilmu Allah yang sebenar-benarnya.
“Hai
orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Al Mujadillah:11)
Karena pentingnya ilmu pengetahuan maka
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan juga berilmu.
Menarik di sini Allah menggunakan kata hubung “dan” dalam ayat untuk
menerangkan karakter orang yang akan ditinggikan derajatnya. Dalam logika
matematika, ketika operator “dan” digunakan maka pernyataan akan bernilai benar
jika kedua premis bernilai benar. Dapat disimpulkan Allah akan meninggikan
derajat manusia jika dan hanya jika manusia tersebut memiliki 2 karakter tersebut
yakni beriman juga berilmu. Pada ayat pertama yang turun yakni al-Alaq ayat 1,
Allah menurunkan perintah untuk membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan,
Iqra bismirobbikal ladzi khalaq. Dari
sini dengan jelas dapat kita hubungkan bahwa antara orang yang beriman dan
berilmu sangatlah erat kaitannya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami
dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran :
119)
Tidak
seperti pada QS (Al
Mujadillah:11) Allah berfirman bahwasanya orang yang memahami
perumpamaan-perumpamaan yang dibuat Allah hanya bisa dipahami oleh orang yang
berilmu dengan korelasi terhadap orang yang beriman dibuat tersirat, namun pada QS. Ali
Imran : 119 di atas Allah menerangkan dengan jelas secara tersurat bahwa orang
berakal adalah orang-orang mengingat Allah dalam keadaan apapun yang artinya
dia beriman serta orang tersebut
memikirkan penciptaan langit dan bumi yang artinya dia berilmu. Maha Suci
Allah, yang tidak hanya mengajarkan hamba-Nya ibadah ritual saja tetapi juga
ilmu pengetahuan. Perpaduan antara hati
(dzikir) dan akal (ilmu) yang akan menyelamatkan kita di dunia dan di akherat. Dan
tidak ada sesuatu pun ciptaan Allah yang sia-sia kecuali kita belum bisa
menemukan kegunaannya. Seperti halnya dulu kotoran hewan, kita anggap hanya
sekedar kotoran yang harus dibersihkan dari kandang, namun dengan proses
berfikir akhirnya kotoran ini dapat dipergunakan untuk sesuatu yang sangat
bermanfaat dalam pertanian yakni pupuk kandang jika diolah dengan benar. Begitulah
ciptaan/ilmu Allah jikalau pun kita kaji semua yang ada di sekitar kita niscaya
akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa menyelesaikan.
Dapat disimpulkan antara Al Quran dan ilmu pengetahuan sangat erat
hubungannya. Al quran sebagai kitab yang berisikan pedoman dalam beribadah juga
pedoman dalam hidup keseharian umat Islam dapat menyukseskan kehidupan dunia
dan akherat. Dan lebih dari itu, Al Quran tidak hanya berguna untuk umat islam
saja tapi juga untuk seluruh umat manusia yang berilmu karena di dalamnya sarat
akan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dan harusnya ketika orang bisa mengambil
hikmah dari Al Quran, maka imannya pun haruslah bertambah. Semoga kita termasuk
yang imannya bertambah ketika dibacakan Al quran.
KLIKVADA
Bacalah
dengan menyebut nama Tuhan-Mu
Maret –
Skripsi on Fire
No comments:
Post a Comment